Sunday, July 10, 2016

BOOK:-- Introduction to Geochemistry: Principles and Applications, 1st Edition





EDITORS:-- [Kula C. Misra, 2012]
CONTENTS:---
Introduction
Part 1: CRYSTAL CHEMISTRY
Part 2: CHEMICAL REACTIONS
Part 3: ISOTOPE GEOCHEMISTRY
Part 4: THE EARTH SUPERSYSTEM

OVERVIEW:---
This book is intended to serve as a text for an introductory course in geochemistry for undergraduate/graduate students with at least an elementary-level background in earth sciences, chemistry, and mathematics. The text, containing 83 tables and 181 figures, covers a wide variety of topics -- ranging from atomic structure to chemical and isotopic equilibria to modern biogeochemical cycles -- which are divided into four interrelated parts

BOOK:-- Introduction to Geochemistry: Principles and Applications, 1st Edition




EDITORS:-- [Kula C. Misra, 2012]
CONTENTS:---
Introduction
Part 1: CRYSTAL CHEMISTRY
Part 2: CHEMICAL REACTIONS
Part 3: ISOTOPE GEOCHEMISTRY
Part 4: THE EARTH SUPERSYSTEM

OVERVIEW:---
This book is intended to serve as a text for an introductory course in geochemistry for undergraduate/graduate students with at least an elementary-level background in earth sciences, chemistry, and mathematics. The text, containing 83 tables and 181 figures, covers a wide variety of topics -- ranging from atomic structure to chemical and isotopic equilibria to modern biogeochemical cycles -- which are divided into four interrelated parts

Tuesday, February 16, 2016

TEKNIK INVENTARISASI BAHAN GALIAN

Bahan galian merupakan salah satu kekayaan   Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tak terbarukan. Mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 , ayat (3)  mengamanatkan:  Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

  • Bumi dimaksudkan wilayah daratan dan laut serta wilayah udara yang berada di atasnya dikuasai Negara, dikandung maksud untuk menjaga dan mempertahankan  Negara Kesatuan Republik Indonesia.  Orang asing yang berada di bumi Indonesia wajib meminta izin kepada pemangku kepentingan yang ditugasi oleh negara
  • Tidak dibenarkan siapapun juga menyewakan apalagi menjual wilayah daratan  termasuk pulau-pulau kecil untuk  dikuasai / dimiliki oleh orang asing.
  • Tidak dibenarkan siapapun juga untuk menyewakan apalagi menjual wilayah lautan  untuk dikuasai / dimiliki oleh  orang asing
  • Tidak dibenarkan siapapun juga untuk melintasi wllayah laut dan udara yang merupakan kedaulatan Negara Republik Indonesia. Namun demikian  kapal laut dan pesawat udara milik Negara/orang asing dibenarkan dengan terlebih dahulu meminta izin untuk melintas.
  • Tidak  dibenarkan siapapun juga  menguasai,  melakukan eksplorasi dan eksploitasi kekayaan alam yang terkandung di wilayah Republik Indonesia.
  • Tidak dibenarkan siapapun juga termasuk warga Negara Indonesia melakukan eksplorasi dan atau eksploitasi tanpa izin dari pemangku kepentingan yang ditugasi oleh Negara.


Untuk itu Negara menerbitkan Undang-Undang/Peraturan-Peraturan.Salah satu di antara Undang-Undang  tersebut adalah Undang-Undang Mineral dan Batubara no.4 Tahun 2009.

Demi untuk mengawal Undang-Undang tersebut kepada semua aparat Negara dan warga Negara Indonesia wajib mengetahui, mencermati dan melaksanakannya.

6.1. TAHAPAN MENCERMATI BAHAN TAMBANG
Bahan galian  ditemukan di alam dapat dilihat oleh semua orang. Oleh sebab itu kecermatan dalam melihat data lapangan merupakan hal yang utama bagi seorang geologist, termasuk anda.  Terdapat beberapa tahap yang wajib anda lakukan, agar tujuan mulia dari inventarisasi bahan galian dapat tercapai. Tahapan tersebut adalah:
(1).  Mengetahui sifat-sifat fisik bahan galian.
Hal ini dapat dilakukan dengan mempelajari berbagai bahan galian yang  dibahas dalam buku reference. Buku-buku ini dapat dibaca di:
·         Perpustakaan Daerah,
·         Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Universitas,
·         Lembaga Pemerintah yang membidangi  perihal Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Untuk memperkaya pengetahuan pemangku kepentingan yang berhubungan dengan ESDM di tiap kantor desa/kantor kecamatan sangat dianjurkan untuk melakukan inventarisasi dan menyimpan contoh dan di-display bahan galian yang terdapat diwilayahnya. Hal ini dikemukakan dengan pertimbangan kepala desa /  petugas kecamatan dan masyarakat setempat lebih tahu tempat-tempat  dan jenis bahan galian ditemukan didaerahnya. Untuk tingkat desa atau lokal nama bahan tambang boleh disebut dengan nama setempat apabila nama ilmiahnya  belum diketahui.
Nama-mana tersebut antara lain:
o   Batu lintang adalah nama lokal untuk kristal kalsit
o   Damar selo adalah nama lokal untuk mineral harzt
o   Pasir putih  adalah nama lokal untuk mineral kuarsa yang berukuran pasir
o   Latung adalah nama lokal untuk minyak bumi (mentah),
o    Areng stengkol adalah nama lokal untuk batubara,
o   Batu kapur adalah nama lokal untuk batugamping,
o   Batu kambang adalah nama lokal untuk batuan pumice
o   Batu gudik adalah nama lokal untuk batuan breksi
o   Batu endok adalah nama lokal untuk batuan konglomerate
o   Batu candi  adalah nama lokal untuk batuan andesit
o   Batu akik adalah nama lokal untuk batu permata

Dan masih banyak nama-nama lokal yang dikenal oleh masyarakat setempat.  Anda sebagai geologist mempunyai kewajiban untuk membantu memberi nama ilmiah bahan tambang tersebut pada saat  anda berkunjung ke kantor pemerintah daerah tingkat desa maupun tingkat kecamatan.


Bagi daerah yang  sistem administrasinya sudah relatif berkembang tampaknya sudah memiliki data yang berkaitan dengan sumber daya alam setempat:

  • Untuk tingkat desa dinamakan monografi desa , sering sudah disertai peta tematik lokasi bahan tambang
  • Untuk tingkat kecamatan/distrik disusun dalam buku Kecamatan dalam angka, sering  disertai peta tematik lokasi bahan tambang
  • Untuk tingkat kabupaten disusun dalam buku kabupaten dalam angka disertai peta tematik lokasi bahan tambang. Untuk kabupaten tertentu telah dibuat peta lokasi bahan tambang. Untuk tingkat kabupaten yang telah maju, mereka telah melaksanakan inventarisasi bahan tambang yang disuguhkan dalam bentuk buku.
  • Untuk tingkat provinsi disusun dalam buku propinsi dalam angka. Untuk  provinsi tertentu telah dibuat peta lokasi bahan tambang hasil penelitian dari Dinas ESDM setempat.
  • Ditiap kabupaten atau provinsi sudah dibentuk suatu badan yang mengurusi dan mengatur tentang Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). Pada umumnya di kantor-kantor ini sudah ada terbitan-terbitan yang berkaitan dengan sumber daya mineral termasuk air.


Apabila hal-hal tersebut di atas sudah anda fahami, perhatikan  petunjuk berikut:

 (2). Mencermati informasi  dari masyarakat,
Pada saat anda melakukan  observasi di lapangan atau interview dengan masyarakat lokal ada hal yang menarik dan perlu mendapat perhatian anda. Apabila mereka menyebutkan, antara lain:
·         Di tempat  nun jauh di sana  ada “luweng”. Informasi tersebut mengindikasikan bahwa di tempat yang ditunjukkan  dipastikan   merupakan  penyebaran batu gamping.  Sebagai contoh, kenampakan yang demikian dijumpai di daerah Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta. Wonogiri, Pacitan dan tempat-tempat penyebaran bentang alam karst.
·         Di tempat nun jauh di sana  terdapat sungai bawah tanah. Informasi tersebut mengindikasikan bahwa kemungkinan besar daerah itu merupakan penyebaran batugamping. Sebagai contoh, kenampakan yang demikian dijumpai di daerah Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta,  Wonogiri, Pacitan, daerah Karangbolong, Kabupaten Kebumen.

·         Di tempat nun jauh di sana  terdapat telaga alami  yang letaknya saling berjauhan,. Informasi tersebut mengindikasikan bahwa kemungkinan besar daerah itu merupakan penyebaran batugamping.  Sebagai contoh, kenampakan yang demikian dijumpai di daerah Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta.  Wonogiri, Pacitan. Telaga-telaga tersebut pada musim kemarau masih ada yang berair, namun ada juga yang sudah kering. Disekitar pinggiran telaga dipastikan terdapat mata air.

·         Di daerah tersebut terdapat deretan bukit-bukit berbentuk kerucut dengan lembah diantaranya. Kenampakan ini menunjukkan bahwa daerah tersebut merupakan penyebaran batugamping nonklastik (batugamping koral). Lembah-lembah itu merupakan ladang atau sering dimanfaatkan sebagai tempat permukiman karena berdekatan dengan air.

·         Di tempat  nun jauh disana terdapat pupuk guano. Informasi itu mengindikasikan bahwa  kemungkinan besar daerah itu merupakan penyebaran batugamping. Pupuk guano adalah sejenis pupuk phospat alam yang dimanfaatkan oleh para petani untuk menyuburkan tanah pertanian. Kenampakan yang demikian dijumpai di daerah Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta. Kenampakan serupa terdapat di Karangbolong, Kabupaten Kebumen.
·         Di tempat nun jauh di sana  dijumpai  tiang batu kapur di dalam goa (stalaktite  dan stalakmite). Informasi tersebut mengindikasikan, bahwa  kemungkinan besar  daerah itu merupakan penyebaran batugamping. Sebagai contoh, kenampakan yang demikian dijumpai di daerah Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta. Kenampakan serupa terdapat di Karangbolong, Kabupaten Kebumen.

·         Di tempat  nun jauh di sana terdapat goa yang disebut goa Tabuhan. Informasi tersebut mengindikasikan bahwa goa tersebut merupakan goa batugamping. Contoh, kenampakan yang demikian dijumpai di daerah Wonogiri, Jawa Tengah dan  di daerah Pacitan, Jawa Timur.
·         Di tempat nun jauh di sana terdapat mata air yang muncul dari lapisan batuan  berwarna putih. Informasi tersebut mengindikasikan bahwa kemungkinan besar daerah itu merupakan penyebaran batugamping. Sebagai contoh, kenampakan yang demikian dijumpai di daerah  pantai  Baron, Wonosari, Yogyakarta.

·         Di tempat nun jauh di sana terdapat nyala api abadi yang tersebar di beberapa tempat. Informasi tersebut mengindikasikan bahwa  kemungkinan merupakan daerah endapan batubara, sekaligus merupakan penyebaran batuan sedimen jenis  batu lempung. Kenampakan yang demikian dijumpai di Taman Nasional Bukit Suharto, di Kalimantan. Hal yang sama dapat terjadi di daerah bekas rawa paleo (masa lampau).
·         Di tempat nun jauh di sana selalu berbau gas belerang, kemungkinan terdapat singkapan batuan beku dengan mineralisasi membentuk mineral sulfida. Sebagai contoh,  kenampakan yang demikian di jumpai ditebing Sungai Kleco, di Wonogiri atau tempat solfatara/air panas. Hal ini tampak di Lahendong, Manado. Sulawesi atau merupakan penyebaran gambut, hal ini tampak di Kecamatan Gambut, di Kalimantan.
·         Di tempat nun jauh di sana terdapat mata air panas. Informasi ini mengindikasikan bahwa,  kemungkinan besar  daerah tersebut merupakan  penyebaran batuan volkanik.  Sebagai contoh, kenampakan yang demikian dapat dijumpai di daerah Kebumen, jawa Tengah, atau di daerah Lahendong, Manado.
·         Di tempat nun jauh di sana terdapat tempat pemujaan agama dalam bentuk Candi yang tersusun dari  batu keras berwarna hitam. Informasi tersebut mengindikasikan bahwa, kemungkinan besar merupakan tempat dekat dengan penyebaran batuan beku.  Sebagai contoh, kenampakan yang demikian ditemui di daerah Borobudur, Magelang, atau di kompleks Candi Prambanan, Kabupten Klaten, Jawa Tengah.
·         Di tempat nun jauh di sana terdapat tempat pemujaan agama dalam bentuk Candi dengan batu keras berwarna  putih. Informasi tersebut mengindikasikan bahwa kemungkinan besar merupakan tempat dekat penyebaran batuan  breksi  pumice. Sebagai contoh,  kenampakan yang demikian dijumpai di Candi Boko. Prambanan, Yogyakarta.

·         Di tempat tersebut rumah-rumah berpenduduk  dindingnya dibangun dengan batu hitam. Informasi tersebut mengindikasikan bahwa  daerah tersebut merupakan tempat dekat penyebaran batuan beku.  Sebagai contoh, hal yang demikian dijumpai di daerah lereng Turgo, lereng Gunung Merapi sebelah selatan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
·         Di tempat itu, rumah-rumah penduduk dindingnya dibangun dengan batugamping. Informasi tersebut mengindikasikan bahwa  daerah tersebut merupakan tempat dekat penyebaran batugamping. Sebagai contoh, hal yang demikian tampak di daerah Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta.
·         Di tempat tersebut terdapat mineral berwarna putih dan lunak, dimanfaatkan untuk campuran membuat tahu dari kedelai, membuat kapur tulis. Informasi tersebut mengindikasikan bahwa  daerah tersebut merupakan  daerah dekat  tempat tambang gypsum, sekaligus merupakan penyebaran batulempung  hitam.  Sebagai contoh kenampakan seperti ini dijumpai di daerah Sumedang, Jawa Barat.


  
·         Di tempat tersebut  ada orang menggali sumur dan keluar gas yang dapat menyala. Informasi tersebut mengindikasikan bahwa  daerah tersebut merupakan pinggir dari sungai purba. Gas itu merupakan gas methana.  Sebagai contoh, kenampakan seperti ini pernah terjadi di pinggir sungai Progo di wilayah Bantul, Yogyakarta.
·         Di tempat tersebut ada orang yang menggali sumur, pekerja penggali sumur yang ada di dalam sumur   pingsan. Informasi tersebut mengindikasikan bahwa   daerah tersebut merupakan pinggir dari sungai purba. Gas tersebut merupakan gas karbondioksida yang bersifat toksik dan   terhirup oleh penggali sumur. Bila ayam yang masih hidup dimasukkan ke dalam sumur yang demikian, dipastikan ayam itu juga akan mati. Sebagai contoh, kenampakan seperti ini pernah ditemukan di daerah Kulon Progo, Yogyakarta.
·         Di tempat tersebut masyarakatnya banyak yang terkena kencing batu. Informasi tersebut mengindikasikan bahwa    tempat tersebut  pada air sumurnya banyak terlarut CaCO3 dan sekaligus   merupakan  penyebaran batugamping atau napal. Sebagai contoh, kenampakan seperti ini banyak dijumpai di daerah Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta dan daerah Wonogiri, Jawa Tengah, daerah Pacitan Jawa Timur.
·         Di tempat tersebut masyarakat membuat batas pekarangan yang berundak-undak (bentuk teras-teras) dengan batuan  beku. Informasi tersebut mengindikasikan bahwa  daerah tersebut merupakan penyebaran batuan beku. Sebagai contoh, kenampakan seperti ini terlihat di daerah Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
·         Di tempat tersebut masyarakat membuat batas pekarangan atau ladang yang berundak-undak (bentuk teras-teras)  dengan batugamping. Informasi tersebut menunjukkan bahwa  daerah tersebut merupakan daerah penyebaran batugamping. Sebagai contoh, kenampakan seperti ini dijumpai di daerah Wonosari, Gunung Kidul, Jawa Tengah.
·         Di tempat tersebut banyak di dapatkan  kaolin (oleh masyarakat setempat disebut dengan nama tanah putih). Informasi tersebut menunjukkan bahwa daerah itu  merupakan penyebaran batuan granit. Hal ini akan lebih nyata lagi bila tanah putih bercampur dengan pasir kuarsa. Sebagai contoh, kenampakan seperti ini dijumpai di Pulau Bangka.
·          

·         Di tempat tersebut banyak di dapatkan tanah putih, namun ringan dan sarang. Informasi  tersebut menunjukkan bahwa  daerah tersebut merupakan penyebaran  tanah diatomea (diatomeous earth). Sebagai contoh, kenampakan seperti ini dapat ditemui di daerah Sangiran, Kabupaten Purwodadi, jawa Tengah.
·         Di  tempat itu merupakan sentra industry keramik maupun genteng. Informasi tersebut menunjukkan bahwa   disekitar tempat tersebut terdapat batulempung atau tanah yang merupakan hasil pelapukan batuan beku mikrodiorit. Sebagai contoh, kenampakan seperti ini dijumpai di daerah Godean, Yogyakarta, daerah Bayat, Klaten.


·         Di tempat tersebut merupakan daerah yang  rawan tanah longsor/gerakan tanah. Informasi tersebut menunjukkan bahwa  daerah itu merupakan penyebaran batuan  lunak, antara lain batulempung,  atau batuan breksi volkanik yang sudah lapuk lanjut. Sebagai contoh, hal ini dijumpai di daerah antara Soe dan Atambua, Timor.  atau  pelapukan lanjut batuan volkanik, hal ini dijumpai di daerah Tawangmangu, jawa Tengah.
·         Di tempat tersebut merupakan pantai berpasir putih bila terkena sinar matahari berkilau. Informasi ini menunjukkan bahwa di daerah itu merupakan penyebaran pasir kuarsa rombakan (detrital). Sebagai contoh, kenampakan ini dijumpai di pantai Rembang, Jawa Tengah.
·         Di pantai tersebut merupakan pantai berpasir putih, kecoklatan. Informasi itu menunjukkan bahwa di tempat tersebut merupakan penyebaran butir-butir kalsit yang merupakan rombakan dari batugamping kalkarenite.
·         Di tempat tersebut masyarakat menemukan  kepalan batu berwarna merah bata dan agak lunak. Informasi tersebut menunjukkan bahwa   di tempat tersebut  kemungkinan  besar merupakan penyebaran endapan mangaan.  Sebagai contoh, kenampakan seperti ini dijumpai di daerah Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta, dan di Kupang.
         
·         Di daerah ini jalan yang diaspal selalu bergelombang. Informasi ini menunjukkan bahwa jalur jalan itu melalui tanah yang lunak, misalnya napal atau batulempung. Sebagai contoh jalan dari Purwodadi-Semarang jalannya selalu bergelombang,lebih-lebih pada musim hujan. Hal ini menunjukkan jalan itu dibangun di daerah tanah lempung.

·         Ditempat  dipinggir jalan terdapat tumpukan pumice. Informasi ini menunjukkan bahwa  daerah sekitar itu merupakan tempat penambangan batu pumice. Sebagai contoh, kenampakan seperti ini dijumpai di daerah Praya Lombok, yang merupakan daerah tambang rakyat untuk batu pumice.
·         Sepanjang perjalan di desa-desa anda mendapatkan banyak mineral kuarsite berserakan. Informasi ini menunjukkan bahwa  tempat itu merupakan penyebaran batuan metamorf jenis gneiss. Sebagai contoh, kenampakan ini dapat anda temui di daerah Bayat, Klaten, Jawa Tengah.
·         Ditempat dipinggir jalan terdapat tumpukan batuan obsidian. Informasi ini menunjukkan bahwa  daerah sekitar itu merupakan penyebaran dari batuan obsidian. Sebagai contoh, kenampakan seperti ini dijumpai di daerah Bajar, dekat Stasiun Kereta Api Banjar, perbatasan provinsi Jawa Tengah-Jawa Barat.
·         Di tempat tersebut terdapat pasir yang berwarna hitam, bila terkena panas memantulkan cahaya, pada siang hari terasa panas, agak berat dan tertarik oleh besi magnet. Informasi ini menunjukkan bahwa  kemungkinan besar  daerah itu merupakan tempat penyebaran bahan  tambang pasir besi. Sebagai contoh,  kenampakan seperti ini dijumpai di daerah Bugel, Wates, Yogyakarta, daerah pantai Mirit, Kabupaten Kebumen. Jawa Tengah.

·         Di daerah itu terdapat banyak industry kecil berbahan baku marmer. Informasi ini menunjukkan bahwa di daerah tersebut terdapat deposit marmer. Sebagai contoh, kenampakan ini anda dijumpai di daerah Tulungagung, Jawa Timur.

·         Disepanjang sungai terdapat banyak orang mendulang. Informasi itu menunjukkan bahwa  disungai tersebut terdapat endapan placer emas atau intan. Sebagai contoh, kenampakan seperti ini dijumpai di sepanjang Sungai Mahakam. Kalimantan, di Kampung Sungaigula, Kecamatan Permata Intan, Kalimantan.
·         Dipinggir jalan terdapat bongkah-bongkah batuan ukuran kecil yang ditempatkan pada karung. Informasi itu menunjukkan bahwa    tidak jauh dari tempat itu terdapat penambangan emas tradisional (rakyat). Sebagai contoh, kenampakan seperti ini ditemukan dipinggir jalan dari Bandara Timika ke kota Abepura, Papua.
·         Dari jauh telah terasa bau belerang yang sangat menyengat. Informasi tersebut menunjukkan bahwa di dekat tempat tersebut terdapat telaga/kawah dengan uap belerang. Sebagai contoh, kenampakan seperti ini dijumpai di Puncak Gunung Dieng, Wonosobo, jawa Tengah, kawah  Tangkuban Prahu, Kawah Kamojang. Batas ujung utara Danau Toba. Sumatera.
·         Di pantai tersebut banyak perahu-perahu apung  milik rakyat yang beraktivitas dengan pompa isap. Informasi itu menunjukkan bahwa di tempat tersebut merupakan daerah penambangan pasir timah. Sebagai contoh, kenampakan tersebut dapat dijumpai di pantai barat pulau Bangka.
·          
·         Di tempat tersebut terdapat penambangan latung yang dilakukan oleh rakyat dengan alat-alat yang sederhana. Informasi tersebut menunjukkan bahwa di daerah itu terdapat sumur minyak tua. Sebagai contoh, kenampakan ini dpat ditemui di daerah Bojonegoro, Jawa Timur, perbatsan dengan Cepu, Jawa Tengah.
·          

·         Di tengah lahan pertanian didirikan museum untuk menyimpan benda-benda bersejarah. Informasi tersebut menunjukkan bahwa di daerah itu merupakan penyebaran batulempung. Sebagai contoh, kenampakan seperti ini dapat anda jumpai di daerah museum Sangiran, Solo, maupun di musem Trinil, Ngawi, Jawa Timur.
·         Di pinggir jalan terpampang tulisan: Daerah wisata seribu goa. Informasi tersebut menunjukkan bahwa daerah tersebut merupakan penyebaran batugamping. Sebagai contoh, kenampakan di daerah jalan utama Pacitan dariarah Wonogiri.
·         Di daerah terpencil terdapat museum karst. Informasi ini menunjukkan bahwa di daerah tersebut merupakan bentang alam karst  dengan penyebaran batugamping. Sebagai contoh, kenampakan ini dapat anda jumpai di daerah Pracimantoro, jalan utama Wonosari-Wonogiri, Jogyakarta.
·          
·         Di daerah terpencil terdapat museum gunung api. Informasi ini menunjukkan bahwa daerah tersebut merupakan penyebaran batuan beku sekaligus terdapat gunung api. Sebagai contoh, kenampakan seperti ini dapat anda jumpai di Kecamatan Pakem, lereng selatan G.Merapi, Yogyakarta.
·         Bila anda naik pesawat terbang dan melihat pulau-pulau kecil dengan pinggiran pantai yang berwarna putih melingkari pulau. Kenampakan ini menunjukkan bahwa di pulau itu terdapat  penyebaran batugamping.

·         Bila anda naik pesawat terbang dan melihat daerah terbuka dengan lubang-lubang galian yang besar, menunjukkan warna gelap. Informasi ini menunjukkan pada anda bahwa ditempat tersebut ada kegiatan penambangan batubara. Sebagai contoh, kenampakan ini dijumpai di daerah Samarinda, Kalimantan Timur.


Dari  contoh-contoh tersebut menunjukkan bahwa, apa yang dilakukan oleh masyarakat atau keadaan lingkungan  serta bangunan yang anda  jumpai sebagai pandangan awal di lapangan dapat menunjukkan  terdapatnya bahan galian tertentu.




Dan masih banyak  keadaan lingkungan  dan informasi yang disampaikan oleh masyarakat setempat, anda dapat manfaatkan untuk melakukan  dugaan awal  keberadaan bahan tambang tertentu.

Monday, January 18, 2016

BAHAN GALIAN PADA BATUAN METAMORF

Pada dasarnya bahan galian yang terdapat pada batuan metamorf paling tidak mengikuti pada batuan asalnya. Apabila batuan asalnya merupakan batuan beku yang mengandung  logam emas (Au) maka sangat dimungkinkan pada batuan metamorf-nya juga akan mengandung emas. Dengan demikian maka anda tidak perlu heran mengapa pada batuan metamorf dapat ditemukan logam-logam yang semula dianggap hanya terdapat pada batuan beku saja. Beberapa batuan/mineral dapat berubah menjadi mineral yang telah mengalami metamorfose. Komposisi mineralogi relatif tetap, namun sifat fisik dan juga mungkin sifat optiknya akan berubah. Beberapa contoh antara lain:
  • Mineral kuarsa akan berubah menjadi mineral kuarsite
  • Mineral kalsit yang semula merupakan komposisi batugamping, akan mengalami perubahan sifat fisik dan optiknya menjadi marmer., namun komposisi kimianya tetap.

Saturday, August 22, 2015

PROSES TERBENTUKNYA BATUGAMPING BIOKLASTIK



Batugamping bioklastik adalah hasil rombakan dari batugamping nonklastik. Ciri utama batugamping bioklastik adalah berlapis, seperti layaknya pada batuan sedimen, dicirikan lagi dengan didapatkannya fragmen-fragmen fosil.  Secara skematik terjadinya batugamping bioklastik adalah sebagai berikut:
·         Batugamping nonklastik;
·         Erosi, transportasi, sortasi;
·         Sedimentasi dan kompaksi;menjadi
·         Batugamping bioklastik
Dengan demikian struktur sedimen yang terjadi di batuan sedimen pada umumnya sangat mungkin terjadi juga di batugamping bioklastik. Untuk batugamping bioklastik  ada terminologi khusus. Terminologi tersebut adalah:
·         Disebut  calcirudite bila batugamping bioklastik tersebut mempunyai ukuran butir rudite (kasar - seperti breksi)
·         Disebut  calcarenite bila batugamping bioklastik tersebut mempunyai ukuran butir arenite (pasir)
·         Disebut calcilutite bila batugamping bioklastik tersebut mempunyai ukuran butir lutite (lempung)

Batugamping nonklastik merupakan perkembangan dari rumah binatang koral. Bersama dengan koral akan terdapat pula jenis kehidupan yang lain dengan komposisi “rumahnya” yang sama.  Rumah binatang koral itu akan membentuk suatu koloni. Perkembangan koloni koral sangat tergantung pada naik dan turunnya dasar cekungan sedimentasi. Pada saat dasar cekungan turun perkembangan koloni koral menuju kearah vertikal, sedang pada saat dasar cekungan sedimentasi naik, perkembangan koloni koral akan kearah lateral. Perkembangan koloni koral berada diatas dasar cekungan sedimentasi yang beralaskan batuan dengan tektur kasar (dapat batuan beku, batuan sedimen ataupun batuan metamorf). Bila perkembangan koloni koral berada diatas  batugamping berlapis, maka kenampakan bentukan tersebut secara keseluruhan dikenal dengan istilah biostrome. Namun bila kenampakan singkapan itu tanpa dasar batugamping berlapis dikenal dengan nama bioherm. Terminologi ini didasarkan pada kenampakan singkapan di lapangan
seperti kerucut  (conical hills) dengan berbagai ketinggian, dan diantara bukit-bukit tersebut kerapkali dijumpai telaga. Sedang  tanda-tanda bentang alam karst bagian dalam yang dikenal sebagai endokrast antara lain: terdapatnya sungai bawah tanah, mata air, sumuran (luweng), goa dengan stalaktite dan stalakmite-nya. Berbeda dengan pada batuan sedimen klastik,  dimana air tersimpan dalam pori-pori batuan, tetapi pada batugamping dengan bentang alam karst pori-pori yang merupakan reservoir air berada pada diaklas (rekahan/retakan). Makin banyak rekahan terdapat makin tinggi jumlah air yang tersimpan pada batugamping nonklastik. Apabila bukit-bukit karst tersebut ditambang, hilang pula rekahan-rekahan yang merupakan reservoir air tanahnya. Akibat yang paling serius, hilang pula mata air yang pernah ada, telaga menjadi kering.

Dengan demikian  sungai bawah tanah mengalir tidak mengikuti hukum aliran  air bawah tanah seperti pada batuan sedimen klastik.  Aliran tersebut membentuk suatu sistem tersendiri yang dikenal dengan ecology system (dikenal dengan istilah ecosystem). Jaringan aliran sungai bawah tanah ini dapat dirunut dengan metode tracing, yaitu memasukan air yang sudah diberi warna atau serbuk yang mudah mengapung dan mudah mengalir (seperti sekam padi). Jaringan aliran air bawah tanah tersebut dapat dipantau pada  tempat-tempat mata air yang muncul. Daerah imbuhan air bawah tanah disebut dengan istilah recharge area. Dengan keadaan yang demikian bila conical hills itu dirusak atau ditambang secara besar-besaran, dipastikan diaklas yang merupakan reservoir air akan hilang dan hal ini mengakibatkan mata air akan turun debitnya, atau bahkan dapat mati